Mahasiswa Prodi Studi Agama-Agama Raih Prestasi Peringkat III pada Pelatihan Penguatan Moderasi Beragama Angkatan I Tahun 2025

Medan, SAA FUSI UIN Sumatera Utara – Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan menyelenggarakan Pelatihan Penguatan Moderasi Beragama Angkatan I Tahun 2025 sebagai bagian dari program strategis Kementerian Agama Republik Indonesia dalam memperkuat pemahaman dan praktik moderasi beragama di kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2023 tentang Penguatan Moderasi Beragama dan sejalan dengan Asta Program Kementerian Agama Republik Indonesia Berdampak 2025–2029. Balai Diklat Keagamaan Medan mengundang enam perguruan tinggi, yaitu UIN Sumatera Utara, UIN Syahada, UNIMED, USU, IAKN Tarutung, dan STAIN Madina, untuk berpartisipasi dalam pelatihan yang akan dilaksanakan selama lima hari, mulai 22 hingga 25 Oktober 2025.

UIN Sumatera Utara mengutus 4 Mahasiswa dari Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam. Dua (2) diantaranya Mahasiswa Prodi Studi Agama-Agama yaitu Aulia Siddiq Siregar dan Ilham Ramadhan Daulay. Kegiatan yang berlangsung selama beberapa hari ini dibuka secara resmi oleh Kepala Balai Diklat Keagamaan. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa moderasi beragama merupakan pondasi penting dalam menjaga kerukunan dan persatuan bangsa. “Generasi muda, khususnya mahasiswa, harus menjadi pelopor dalam menanamkan nilai-nilai toleransi, keadilan, dan keseimbangan dalam kehidupan beragama,” ujarnya.

Selama pelatihan, para peserta mendapatkan pembekalan dari narasumber ahli mengenai konsep dasar moderasi beragama, tantangan keberagamaan di era digital, strategi penerapan moderasi dalam kehidupan kampus, serta penguatan peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial. Kegiatan dikemas secara interaktif melalui diskusi kelompok, studi kasus, dan presentasi rencana aksi moderasi di lingkungan masing-masing perguruan tinggi.

Mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini mengaku mendapatkan banyak wawasan baru tentang pentingnya moderasi beragama dalam kehidupan multikultural di Indonesia. Salah satu peserta dari UIN Sumatera Utara menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi pengalaman berharga untuk memperdalam pemahaman keagamaan yang inklusif sekaligus memperkuat komitmen kebangsaan.

Menariknya, pada akhir kegiatan diumumkan hasil evaluasi dan pemeringkatan peserta terbaik. Penilaian dilakukan berdasarkan tingkat keaktifan, kreativitas, serta kemampuan peserta dalam menyusun dan mempresentasikan rencana aksi moderasi beragama. Aulia Siddiq Siregar Mahasiswa Program Studi Studi Agama-Agama, Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) mendapatkan Prestasi Istimewa Peringkat III (Tiga). Penghargaan tersebut menjadi bentuk apresiasi dan motivasi bagi seluruh peserta untuk terus mengembangkan nilai-nilai moderasi beragama di lingkungan kampus masing-masing.