Medan, SAA FUSI UIN Sumatera Utara – Pengelolah Prodi beserta HMPS SAA melakukan Seminar Anti Stunting Perspektif Agama-Agama .Untuk seminar kali ini pihak mengundang pengelola program gizi yakni Rahmi Hidayah, AMG dan Betaria Hutabarat, S. Tr. Keb ( Kasie Kesga dan Gizi Masyarakat) Sebagai Narasumber dengan tema “Bersinergi Mencegah Dan Mengatasi Stunting Dalam Mewujudkan Generasi Emas Indonesia”. dan Diki Wahyudi Pohan (Mahasiswa Studi Agama-Agama) Sebagai Moderator yang dilaksanakan pada hari Selasa, 09 Juli 2024 di Aula Ma’ad UIN Sumatera Utara.

Rahmi Hidayah, AMG mengatakan pengertian stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak), kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 HPK dan anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan. Penyebab stunting yaitu kekurangan gizi dalam waktu lama, sejak dalam kandungan sampai awal kehidupan anak(1000 seribu hari pertama kehidupan. Pencegahan stunting pertama, Mengkonsumsi tablet tambah darah, Kedua Menerapkan pola makan gizi seimbang, Ketiga melakukan aktifitas fisik atau berolahraga secara rutin, Keempat menerapkan hidup bersih dan sehat, Kelima tidak menikah pada usia muda.

Betaria Hutabarat S. Tr. Keb juga mengatakan dalam perspektif agama Stunting, yaitu kondisi di mana anak mengalami pertumbuhan yang terhambat, baik fisik maupun kognitif, menjadi salah satu permasalahan serius yang dihadapi banyak negara. Dari perspektif agama, pencegahan stunting bisa dilihat sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan spiritual untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan manusia, terutama anak-anak, yang dianggap sebagai anugerah Tuhan. Secara keseluruhan, perspektif agama-agama terhadap stunting menekankan pentingnya tanggung jawab bersama untuk mencegah masalah ini melalui kepedulian, kasih sayang, dan tindakan proaktif dalam memastikan setiap anak mendapatkan nutrisi dan perawatan yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal.